Planning untuk memilih gaya pengasuhan / pola asuh

 

berita nusa tenggara barat hari ini terbaru

Setelah kalian memutuskan bahwa kalian ingin menjadi orna tua, kemungkinan besar kalian akan meluangkan waktu untuk menjadi calon prang tua. Selama periode yang mengasyikan dan melelahkan ini, sangat penting untuk kalian mendiskusikan seperti apa kalian ingin menjadi orang tua.  Menyadari hal-hal yang sama tentang teknik pengasuhan penting dilakukan sebelum bayi kalian lahir. Jika salah satu dari kalian tertarik pada pola asuh yang berjalan begitu saja di mana kalian mengarahkan pola asuh ke setiap gerakan anak kalian nantinya, tetapi yang lain percaya bahwa membiarkan mereka mengambil keputusan sejak usia muda, segalanya bisa menjadi buruk! Namun dalam semua keseriusan, diskusi ini bisa memakan waktu, jadi kalian harus bijaksana untuk membahasnya lebih awal.

Seperti semua hal mengasuh anak, kalian akan menemukan banyak pendapat yang saling bertentangan di internet. Sebelum kalian masuk dan mulai mencari tahu apa yang orang pikirkan tentang gaya pengasuhan yang berbeda, luangkan waktu untuk melakukan penelitian dan temukan metodologi mana yang sesuai dengan kalian, dan penuhi tujuan kalian.

Empat gaya pola asuh utama

Begitu kalian memulai penelitian, kalian akan menemukan banyak ide, metodologi, kursus, buku, dan, tentu saja, pakar yang berbeda. Mendasari ini, kalian mungkin akan mulai mengenali empat gaya utama. Gaya-gaya ini tidak bersifat preskriptif, yuk kenai terlebih dahulu 4 gaya pola asuh utama.

Dilansir dari berita nusa tenggara barat hari ini terbaru pada 1960-an, penelitian Diana Baumrind memunculkan gagasan bahwa ada tiga gaya utama parenting. Ini diperiksa lagi pada tahun 1983 , dan pad akhirnya gaya keempat ditambahkan. Keempat gaya tersebut adalah:

1. Pola asuh otoritatif

Gaya ini dicirikan oleh struktur dan dukungan. Orang tua ramah tetapi anak-anak diberi penjelasan yang jelas dan teratur tentang peraturan yang diharapkan untuk mereka ikuti, dan memahami apa akibatnya jika tidak diikuti. Dengan cara ini, anak-anak didorong untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

2. Pola asuh yang lalai (atau pengasuhan yang tidak terlibat)

Seperti namanya, ini bukanlah gaya pengasuhan yang diinginkan orang. Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya ini umumnya memenuhi kebutuhan dasar mereka, dalam hal perumahan dan makanan, tetapi mereka tidak mendapatkan perhatian, kehangatan dan keterlibatan orang tua dalam pengasuhan mereka.

3. Pola asuh permisif (atau Indulgent Parenting)

'Tidak' menjadi kata yang sulit bagi orang tua permisif, yang berjuang untuk menetapkan batasan bagi anak-anaknya. Disiplin tampaknya tidak konsisten, dan aturan lebih lemah. Namun, orang tua ini juga sangat mengasuh dan responsif, yang dapat menghasilkan anak yang aman dan percaya diri. Hubungan orang tua-anak tampaknya lebih seperti hubungan sahabat dan teman.

4. Pola asuh otoriter

Pendekatan yang dipimpin disiplin ini, kurang responsif, dan sangat terstruktur. Gaya pengasuhan ini paling tepat digambarkan sebagai 'ketat' dan berisiko membatasi masukan dari anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan cara ini dapat terlihat patuh, tetapi ini tidak berarti mereka mengembangkan pemahaman yang lebih lengkap tentang mengapa mereka diharapkan berperilaku dengan cara tertentu.

Merasa perlu bantuan?

Ada banyak tekanan di luar sana untuk menjadi orang tua yang sempurna, dan terkadang bisa sangat membebani. Fakta bahwa kalian meluangkan waktu untuk membaca tentang parenting mungkin berarti kalian cukup peduli untuk menjadi orang tua yang hebat. Namun, jika kalian khawatir atau kesulitan dengan ide tersebut, kalian dapat menghubungi Parentline untuk meminta nasihat.

No comments for "Planning untuk memilih gaya pengasuhan / pola asuh"